So, what kind of life we have ahead? Kita tidak akan pernah tahu. Hidup mungkin memang sekadar mampir menikmati segelas coklat panas sambil tertawa-tawa dan di detik berikutnya sedikit kesal karena sang coklat tak lagi mengepulkan asap harum. Satu yang kami tahu, kami saling bernafas. Menyebarkan udara yang masing-masing saling menjelma dan meruang menjadi kamu dan aku. Menelusup ke dalam otak. Menjadi candu. Berpapasan dengan detak jantung, menggerakkan seluruh organ-organ yang kami miliki. Nafas kami penuh mengisi di dalamnya.
written by nunu
drawing by devita
written by nunu
drawing by devita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar