Sabtu, 24 November 2012

Manifesto


Tujuan. Waktu.


Bergantang-gantang langkah lalu kita bumikan atas nama tujuan dalam waktu yang mengejar dan dikejar. Lalu, dalam gemericik langkah itu acapkali lahir mimbar-mimbar perdebatan yang menukas; mengapa tujuan memendar. Pada siapa waktu berkawan.

Perdebatan dengan mimbar yang kerap menjelma menjadi gelanggang pertempuran itu tidak pernah terhenti apalagi berhenti. Ia menukik, menggurah pagi petang dengan lantang pecah. Dan kita akan selalu bersikukuh untuk menolak rindu bersekutu dengan ngilu. Lamat-lamat kubebat kata;
kamu adalah matahari yang dijerang niskalaku,
aku adalah matahari yang mengerang di lintangmu.
Kita saling berpelukan menuju waktu.







10 komentar:

  1. puisinya bagus dan kata-katanya juga pas

    BalasHapus
  2. Jadi ingat judul bukunya Karl Marx, Manifesto Komunis.
    Btw, gambarnya bagus :D

    BalasHapus
  3. Wohh suka karl marx? Trimikisi btw.. Hoho

    BalasHapus
  4. aku sangat payah di kata2 dan puisi jadi nggak ngerti, tp aku suka gambarnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. akupun payah... si nunu yg jago, hohohoho... :D

      -dev-

      Hapus
  5. Hihi dibaca berulang-ulang masih tetap belum ngeh nih maksud puisinya
    *lemot sayanya

    Itu ngegambar sendiri ya?
    Baguuus (>o<)b

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa itu gbrku.. mamacih pujiannya.. ihihhihi :P

      -dev-

      Hapus