Jumat, 20 Desember 2013

Hujan dan Segelas Cokelat Panas

Hujan dan segelas cokelat panas, siapa bisa menolak? Kunikmati ia pada sebuah sofa berwarna hitam dengan alunan musik Laura Fygi yang mendayu merdu. Suara lembut ditimpal rintik hujan, sungguh sebuah kenikmatan meski minus perapian. Perihal cokelat, ini sudah pasti adalah cerita tersendiri. Kubayang-bayangkan, tegukan pertama adalah tentang manis yang bergumul di lidah. Pada tegukan kedua ada hangat yang mengalir lembut laksana aliran sungai yang menyapa sepi dengan gemerincik tanpa jeda.    

Kamu tahu? Hujan dan segelas cokelatku selalu mewakilkan dirinya pada peristiwa-peristiwa sederhana yang mungkin tak dianggap penting bagi banyak orang. Ia adalah perasaan lega saat berada di dalam lift seusai kerja. Well, meski sekarang aku bukanlah pekerja kantoran, setidaknya aku ingat betul beberapa tahun yang lalu betapa peristiwa kecil tersebut selalu berhasil meluapkan kegembiraan tiada tara. Hujan dan segelas cokelat panas adalah pula kebahagiaan saat mengetahui ada yang tersenyum seusai membaca tulisan ini, hujan dan cokelat panas ini lalu menjelma menjadi kerinduan pada beberapa percakapan hangat nan lembut yang pernah ada di masa lalu. 


Hujan dan cokelat panas selalu bisa menjadi apa saja. Sejujurnya, ini bukan tentang sekadar hujan dan cokelat panas. Apa pun yang ada di tanganmu kini, entah kopi atau teh, adalah perantara dari pesan-pesan yang mendaki cepat ke segala simpul ingatan. Mungkin tentang genggaman nyaman dari jari lembut kekasih atau mereguk sore dengan benam kuning matahari bersama pujaan hati. Bahkan ia dengan gemilang mungkin mewartakan pula tentang janji dan pertemuan yang menghilang di balik kabut. Terkadang, seiring dengan makin menggasingnya hidup, kita mungkin memang membutuhkan segala yang telah kuceritakan ini untuk mengingat-ingat. Boleh kutanya kapan kamu terakhir merenung? Aku memulai tegukan ketiga. 

Written by Nugraha Sugiarta
Drawing by Amelia Devita

10 komentar:

  1. hangat sekali bacanya.... :)

    BalasHapus
  2. Kalau saya lebih memilih secangkir teh hangat untuk menemani menikmati tuan hujan duet denu :9

    BalasHapus
  3. membaca postingan ini ketika lagi hujan deras. Ah, jadi pengen bikin secangkir coklat panas :)

    BalasHapus
  4. terimakasih atas informasinya atas informasinya sukses selalu.

    BalasHapus
  5. artikelnya di atas sangat menarik dan telah banyak memberikan informasi yang sangat luarbiasa yang saya dapat. Terimakasih

    BalasHapus
  6. Sayang sekali , saya belum pernah meminum cokelat hangat.

    BalasHapus
  7. cocok itu, hujan dan segelas coklat panas :D

    Hai teman-teman pecinta traveling. Kami ada info tentang beberapa pantai bagus loh, silahkan kunjungi ya: Pantai Sawarna || Pantai Indrayanti || Pantai Klayar || Pantai Kuta || Pantai Anyer || Pantai Pangandaran || Pantai Ngobaran . Semoga bermanfaat.

    BalasHapus