Akhir minggu dan sendiri. Kesendirian telah terlalu menggila mengakar menjalar pada secangkir cokelat panas dan segaris hujan. Gerimis saja. Jauh lebih durjana menggumamkan melankolitas dibanding badai dengan sambar-sambaran petir. Ah, ya. Hampir diseluruh sudut bumi, banyak dari kita memang kerap melahirkan kontradiksi rumit tentang makhluk sosial yang sendiri. Dalam kesepian yang belum lagi mau berlari, titik-titik senja mulai bersiap-siap menaiki pentas.
Apa yang kamu pikirkan ketika tengah sendiri? Membayangkan sebuah perjamuan pesta dalam keramaian tanpa henti atau memilih untuk menepi, menjauh dari suara-suara distorsi yang telah terlalu sering memekakkan hari? Bagiku, ketika sedang sendiri, sebenarnya kita tengah merayakan sebentuk pesta yang di dalamnya hanya ada kita yang tengah sendiri sebagai perayaan utama.
Dalam sendiri itu, sebenarnya kita, aku dan kamu, berada dalam pesta yang sama. Pesta tentang kesendirian. Jadi, aku memilih untuk tidak kesepian ketika sendiri. Bersama gerimis itu aku -bersama kalian yang bersepakat denganku- sedang menikmati minuman hangat dan pemandangan fantastis yang tersaji dari balik jendela. Pepohonan hijau, atap-atap rumah kusam, atau hanya tembok tinggi. Siapa yang peduli. Semua selalu menjadi menyenangkan ketika kesepian berhenti menggugat kebersamaan. Mari bergabung! Mari, mari meramaikan kesendirian!
written by Nugraha Sugiarta (Nunu)
drawing by Amelia Devita (Devita)
written by Nugraha Sugiarta (Nunu)
drawing by Amelia Devita (Devita)
Wow, kata-katanya puitis banget Mas
BalasHapusPasti seneng deh ya yang dapat kiriman kata2 ini
Ketika jauh dari seseorang yang kita inginkan, walau di tempat keramaian, hati ini terasa sepi bgt
Maklum mantan pelaku LDR juga hahaha
Btw, postingan tentang LDR saya td masih diedit, sekarang sih sudah selesai qiqiqi
Salam kenal dari Semarang ya :)
Sendiri,...kadang kita butuh untuk sendiri meski sesekali.
BalasHapussaat sendiri, telinga kita lebih jelas mencerna suara dan bisikan hati...
dan aku suka sendiri, khusus saat gerimis rinai, senja, dan saat aku memang ingin sendiri :)
@esti pengalaman pribadi banget ya hihihi :) salam kenal juga yahhh dr bandung jakarta :)
BalasHapus@irma sendiri memang menyenangkan sebenarny y klo momenny pas hehe
Terkadang memang menyendiri itu memberikan ketenangan bathin. Dan seringkali aku lakukan ketika aku perlu memaknai suatu hal :)
BalasHapusSalam kenal devita dsn nunu
Ijin blogroll ya...blognya bagus...kata-katanya sangat menyentuh
cerita ini atau tepatnya rangkaian kata-kata yang kau susun ini mengingatkan saya pada pada sosok Albert Camus melalui "Sampar" nya, dan Iwan Simatupang lewat "Merahnya Merah". lanjutkan sob, tolong jangan berhenti. Sendiri, adalah eksistensi. Lebih eksis ketimbang kaum eksistensialis itu sendiri. salam:)
BalasHapusSalam juga, thanks udh ngasih smangat sob :)
BalasHapusbeanr-benar...
BalasHapussendiri bukan berarti sepi kan... menciptakan dunia, keramaian dalam sendiri...
tulisan dan gambarnya, jodoh banget :)
mudah2an orangnya juga jodoh, hihi *amiiiiinnnnnn* :p
Hapuskadang sy juga butuh sendiri. bisa jd me time sy sendiri itu
BalasHapusiyaps, sendiri bukan brarti sepi dan emng kadang d butuhin :)
BalasHapussaya baca blog ini kata katanya bagus semua
BalasHapussayang banget kalau gak dibikin buku, gambarnya unik lagi
ihihihi makasi.. ditunggu ya bukunya, hihi ;)
HapusTerkadang sendiri itu memang perlu, dulu aku malah penggemar sepi :))
BalasHapusHuaaa aku sukaaaa gambarnya
*mupeng
hehe thanksss chici :)
BalasHapusSaya sukaaaaaaa banget dengan blog ini. Tulisan dan gambarnya bagus.
BalasHapusKeren *saya iri loh Nu&Dev. :)
Oya saat saat ini saya sendiri *tapi tetep ada yg nemenin yaitu "tulisanmu" :)
HapusAnchor Text,
hehe trimakasihh
HapusHuaa aku penyendiri T.T
BalasHapusGambarnya bagus mbak :D
heheh makasii... awas jgn keseringan sendiriannya ;p
Hapus