Sabtu, 08 Desember 2012

Merindu Kali

Musim penghujan. Jalanan akhir-akhir ini selalu banjir. Drainase buruk terkutuk. Menerbitkan kubangan-kubangan kumuh yang hadir prematur. Seringkali pula, ketika kubangan itu hadir, anak-anak kecil yang entah darimana datangnya berpesta-pora, bermain air. Tak ada lagikah kali yang mampu menampung adrenalin berlebih itu? Melihat mereka memang kontan mengingatkanku pada kali. 

Dahulu sekali, ketika aku masih begitu mungil dan menggemaskan, kali seringkali menjadi sumber fantasi yang tidak pernah ada habisnya. Ya, Sudah lama aku tidak menemui kali dalam pengertian yang sebenar-benarnya. Aliran air berwarna kecokelatan yang menawarkan perburuan kecebong atau ikan-ikan mungil. Lumut-lumut di kerikil dan batuan dengan cermat memasang jebakan-jebakan, tak mau ketinggalan dalam ritualku dan kali. Membuatku harus berhati-hati betul jika tidak ingin terpeleset. Matahari turut serta di dalamnya, membakar kulit menjadi berwarna tembaga. Perpisahanku dengan kali lalu terjadi ketika sore merambat petang. Namun, aku dan kawan-kawan tak pernah khawatir sebab esok kami kembali.






Ah, tapi bukankah hidup adalah seperti perjalanan panjang laksana kereta api. Kita semua bersenang-senang di satu stasiun antah-berantah untuk kemudian terjebak di stasiun lainnya bernama "hari ini"

Siapa yang memisahkan dan mengapa bisa berpisah dengan kali, aku sendiri masih mencoba mereka-rekanya dalam ingatan yang tak kunjung muncul. Kini, generasi-generasi baru telah dengan terpaksa menasbihkan kubangan sebagai stasiun mereka, sedang sumpek khas perkotaan selalu menjadi pemandangan di stasiun tempatku berjejak. Dalam bayang-bayang samar, aku melihat kali menangis tak lagi memiliki sahabat karib. Meronta-ronta menyengitkan bau pesing dalam kesepian paling binasa. Aku merindu kali dengan cokelat beningnya, ada di antara kamu yang masih menemukannya?




 

17 komentar:

  1. saya juga rindu kali. kali yang beningnya memamerkan dasar tanah, bebatuan dan ikan-ikan berenang di dalamnya. :( by the way, saya suka banget gambar-gambar ilustrasi di blog ini. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. jaman skrg sangat sulit melihat kali yg jernih ya mba :s

      Hapus
  2. padusan di kali tu mengasikkan,....air mengalir bening, gemericiknya menyejukkan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. bunyi gemericik air memang selalu menyejukkan... :)

      Hapus
  3. ko saya belum paham ya? kurang menghayati kali ya. coba baca lagi ah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba2 baca lagi, ampe 3x baca nanti dikasi payung :p

      Hapus
  4. Waah tulisannya bagus sekali :)

    Kali yang ada sekarang tinggal aliran kecil berwarna hitam pekat hasil limbah pabrik *menyedihkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasi.. :)
      iya betul bgt, kali skrg mah bauk byk sampah :(

      Hapus
  5. Susah, sekarang kali bukan lagi menjadi tempat bermain yang menyenangkan karena telah dipenuhi sampah dan limbah berbahaya. Padahal dulu airnya bersih dan tidak menyebabkan gatal2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kali di desa2 terpencil mungkin masih jernih dan jd tempat main anak2 kecil. kali di kota besar jd tempat orang2 buang sampah :(

      Hapus
  6. ini sangat kereeeeeeeeeeeeeeenn.....

    aku rumahnya pinggir kali lhoo.. yakin sumpriit..


    salam kenal yeaaaaaaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga..
      waaahhh pinggir kali mana? fotonya doonk... heheheh :p

      Hapus
  7. Jadi pengin main di kali lagi seperti jaman masih kecil di kampungku.
    Etapi mungkin saat ini jika Samara minta main di kali saya harus mengawasi extra ketat krn kali jaman sekarang udah kotor dan penuh sampah :(

    BalasHapus
  8. sekali kali saya juga ingin kembali lagi ke kali, kali - kali aja bisa dapet sesuatu yang baru dan berkali - kali lipat.. ;D

    BalasHapus
  9. Saya juga rindu kali.. DI dekat rumah saya masih ada kali, walaupun gak tampak tercemar saya tetap khawatir dengan air yang ada di kali itu. Saya khawatir kali itu sudah tercemar bahan kimia karena di hulu ada banyak perusahaan tambang..
    :(

    BalasHapus
  10. sekarang kali sudah tercemar, apalagi di jakarta jadi tempat pembuangan sampah...sungguh menyedihkan :(

    BalasHapus