Sesuatu yang Berjarak

Kemarin, ketika sedang menyelesaikan buku yang tengah kubuat, terselenting kata jarak di sela-sela ide yang tersumbat belum hendak keluar. Aku lalu mencari dan mencari tanpa henti, menghilangkan batas-batas yang kadung membangun tembok penghalang tinggi menjulang. Menjarakkanku dengan sang ide.

Jarak lalu membuatku memahami sesuatu. Jarak itu indah, seperti embun yang menunggu datangnya pagi di bentang daun. Siang tiba, pagi menjauh. Namun, siang itu pula yang mengabarkan tentang pagi yang tengah berjalan menghampiri kembali. Pagi itu hanya singgah sesaat di perjalanan semesta. Ia akan menyusun rencana-rencana untuk memangkas jarak pada persinggahannya di petang dan malam.   

Kita yang tengah berjarak menyadarkanku tentang pencarian akan kehilangan. Tak ada pencarian jika tak ada kehilangan dan tak ada kehilangan jika tak ada jarak. Tanpa pencarian dan kehilangan, tak akan pernah ada kata rindu. Hanya jaraklah yang mengajari kita mengapa ada rindu, mengapa kita menanam rindu. Lalu, dalam aksara-aksara, kuciptakan montase dengan dipenuhi ornamen bernama jarak agar bisa kucari kamu yang mungkin tengah menghilang digigil rindu.  



written by Nugraha Sugiarta (Nunu)
drawing by Amelia devita (Devita)