Aku, panggil atau sebut saja namaku dengan Aku. Aku lahir di
negeri Angin dari sepasang kerikil, kerikil abu-abu dan putih dengan lekuk matahari pada sisi-sisinya. Mereka ciptakan aku dari api yang
muncul ketika mereka saling bersinggungan. Kerikil abu-abu dan putih itu bertemu tak sengaja di antara aliran
sungai. Suara gemericik ditambah dengan warna kecoklatan dari endapan
lumpur-lumpur harum membuat telinga dan mata mereka sedikit mengabur.
Sungai yang tidak mengenal kata lelah mendorong mereka, membuat keduanya berpapasan, saling bersentuhan. Aku tidak
tahu siapa yang lebih dahulu memulai percakapan, yang pasti, setelah
saling menatap, salah satu di antara mereka mulai berbicara,
“ Sungai ini terlalu deras, ada baiknya kita bersisian.”
“ Ya, setidaknya masing-masing dari kita memiliki teman seperjalanan.”
“ Angin memang tak pernah berhenti di sini.”
“ Ya, negeri Angin memang tidak pernah kehilangan anginnya.”
“ Ya, setidaknya masing-masing dari kita memiliki teman seperjalanan.”
“ Angin memang tak pernah berhenti di sini.”
“ Ya, negeri Angin memang tidak pernah kehilangan anginnya.”
Kedua kerikil itu lalu membiarkan sungai menghanyutkan mereka, menghanyutkan mereka bersama kerikil-kerikil lainnya.
***
Negeri Angin adalah negeri dengan seribu musim. Musim baru telah tiba, musim yang membuat sungai terpaksa mendangkalkan airnya agar dapat terus bertahan hidup. Kedua kerikil itu kini di antara rerumputan. Sungai menitipkan mereka kepada padang-padang luas.
“ Terima kasih, sungai,” keduanya berucap.
Sungai mengerling sambil mengembangkan bibirnya, “ aku hanya membuat kalian saling bertabrakan.”
Kedua kerikil itu tersenyum, “ jangan menyalahkan sesuatu yang tidak bisa kau hentikan.”
Sungai mulai beranjak pergi, cahaya dari kulit lembut kerikil abu-abu dan putih melambai.
Padang tempat keduanya berada itu sedikit berbukit dan penuh dengan kehidupan. Angin membuat mereka selalu bergerak bersama. Mulanya semuanya terjadi dengan begitu saja dan alami. Adalah angin yang membuat mereka bergumul di antara semak-semak, saling menggelinding. Adalah angin pula yang membuat mata mereka dengan lantang menyala. Mereka membentur dan saling terbentur, mengeluarkan api.
Padang tempat keduanya berada itu sedikit berbukit dan penuh dengan kehidupan. Angin membuat mereka selalu bergerak bersama. Mulanya semuanya terjadi dengan begitu saja dan alami. Adalah angin yang membuat mereka bergumul di antara semak-semak, saling menggelinding. Adalah angin pula yang membuat mata mereka dengan lantang menyala. Mereka membentur dan saling terbentur, mengeluarkan api.
Aku yang terlahir dari kerikil menghembus bersama angin
Mendengarkan suara mereka tentang
dunia
Tentang api yang muncul dari
pergerakan-pergerakan itu
Tentang perjalanan mereka menembus gugus
awan
Written by Nugraha Sugiarta (Nunu)
Drawing by Amelia Devita (Devita)
Aih...Nunu ini puitis abis...
BalasHapusDan devita gambarnya unyu unyu gimanaaaa gituh:-)
What a lovely couple:-)
hihihi makasih yahhh :)
Hapusimajinasi tulisan & gambarnya keren banget.
BalasHapusheehe, makasih y deyyy
HapusSuka sama gambarnya... Ceritany jg bgs... Udah lama gak mampir nih... Dan udh byk ketinggalan crt seru deh hehe
BalasHapusWahhh kemana aja nih.. Hihi...
BalasHapussetiap berkunjung kesini, masih saja takjub dengan kata katanya
BalasHapuswah itu bukunya sudah jadi, buku yang keberapa nih?
hehe iya udh jadii.. klo buku tunggal sih baru yg pertama ini hoho, yuk2 pesen yuk2 hihi
HapusKapan ya aku bisa merangkai kata kata indah seperti di atas ? :)
BalasHapusmari tulis menulisss, pasti tulisan ely jg keceeee abisss :)
Hapusnulisku msh abal abalan :P
Hapushihihihi enggak ih..
Hapusbener loh :)
Hapuswah, ceritanya bagus bgt
BalasHapus^_^)b
hehe makasihhh :)
HapusKadang gw ngak habis pikir, ada orang yg mmg jago banget menulis. Mengunakan bahasa dan kata2 yg ngak nyampe di otak gw.
BalasHapusSeneng ikutan baca cerita2 disini .... terus berkarya, mudah2an bisa mencuri ilmu menulis di blog ini
sama2 mencuri ilmu yahh hehehe...
Hapuskeren tulisannya.
BalasHapusmakasi mba :)
Hapusdongengnya asyik, apalagi gambarnya imut lho
BalasHapusqiiqiqiiq... yg gbr imut #narsiss :p
Hapusbagus sekali ceritanya, plus ilustrasinya cute :D
BalasHapusCheers,
Yulia Rahmawati
makasi.. :)
HapusCeritanya keren >.< saya follow ahhh
BalasHapushoree d folloowww, makasihh hoho
BalasHapuscerita dan gambarnya kewreeen.. ;))
BalasHapusgambarnya definetely cutee...
makasih yahh :)
Hapusdan akhirnya kita selalu bersama :*
BalasHapushappy ending ya :)
Hapusselamat malam sahabatku..
BalasHapusceritanya aku suka sekali.. :)
Happy ending.. ^_^
hehe makasi... :)
Hapusrangkaian katanya bagus, pemilihan katanya juga pas. top bangettttt...
BalasHapusilustrasinya juga, aduh, anak saya pasti suka dengan warna hijau yang indah itu..
ibuny suka ceritany anakny suk gmbrny, cocok hihihi makasih yahh :)
Hapuspilihan katanya indah ..jempol
BalasHapusdrawingnya cantik...paduan yang komplit banget
sukaaa deh
hihi makasi :)
Hapus